Kenapa Harga Bikin dan Edit Video Layak untuk Mahal
ka kita bisa mengobrak-abrik dapur seorang profesional, maka kita akan mengerti kenapa mereka memasang tarifnya mahal. Ada suatu masa ketika saya ditodong bikin film untuk kepentingan sekolah, dan itu bikin saya mesti nyeberang sebentar ke dunia perkomputeran. Saya kirain bikin film itu gampang, cuman bikin scenario, syuting, mainkan. Bikin scenario sih mudah, seni mengarang indah itu cemen buat saya. Perkara syuting saya delegasikan ke teman, coz dia lebih becus pegang-pegang kamera , jauh dari saya yang masih suka ketuker-tuker mana tombol Rec dan mana tombol Off, wkwkwkwk.. Mainkan kan tinggal play di Movie Player-nya aja toh? Tetapi ternyata, begitu saya memutar ulang film yang saya sutradarain sendiri, film sepanjang 45 menit itu bikin saya sakit mata, sehingga saya langsung menggumam bak Voldemort digigit Nagini, “Ulang lagi syuting-nya.” Tentu saja saya nggak sungguhan mengucapkan itu, coz kalau beneran, maka seluruh crew akan menghajar saya dengan handycam. (Yes, kami m